Menelan Dahak atau Membuangnya! Bolehkah Secara Medis atau Berbahaya?

Apakah Anda pernah mengalami flu atau radang tenggorokan yang membuat produksi lendir dan dahak meningkat drastis? Jika ya, mungkin Anda pernah mengalami kejengkelan saat harus membuang dahak terus-menerus, hingga pada akhirnya memilih untuk menelannya. Tapi, apakah menelan dahak aman untuk kesehatan?

Menelan Dahak atau Membuangnya! Bolehkah Secara Medis atau Berbahaya? Menelan Dahak atau Membuangnya! Bolehkah Secara Medis atau Berbahaya? [img :klikdokter]

Sebenarnya, dahak adalah cairan yang terdiri dari air, antibodi, enzim, garam, dan protein lainnya yang diproduksi oleh paru-paru untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel dan benda asing. Namun, pada kondisi tertentu seperti flu atau radang tenggorokan, tubuh akan memproduksi dahak lebih banyak dan menumpuk di bagian belakang tenggorokan, sehingga membuat orang merasa tidak nyaman dan harus membuang dahak secara berulang kali. Tapi, adakah risiko kesehatan jika seseorang memilih untuk menelan dahak?

Dahak berlebih dapat mengganggu kenyamanan seseorang, terutama pada kondisi flu atau radang tenggorokan. Tumpukan dahak yang ada di bagian belakang tenggorokan dapat membuat seseorang harus membuang dahak berulang kali. Namun, terkadang rasa lelah karena harus melakukan tindakan ini terus-menerus membuat seseorang akhirnya memilih untuk menelan dahak. Lalu, apakah hal ini diperbolehkan secara medis atau malah berbahaya bagi kesehatan?

Menelan dahak sebenarnya tidak berbahaya. Hal ini disebabkan dahak yang ditelan akan dicerna oleh lambung dan kuman yang menempel pada dahak atau makanan akan dinetralkan oleh organ tersebut, hingga akhirnya diproses dan dibuang tubuh melalui feses.

Meskipun demikian, sangat disarankan untuk membuang dahak daripada menelannya. Terlebih lagi, bagi penderita tuberkulosis (TBC) dan bronkitis, membuang dahak justru menjadi tindakan yang lebih baik. Hal ini karena dahak mengandung sisa zat asing di dalam tubuh yang harus dikeluarkan.

Namun, ketika melakukan tindakan membuang dahak, seseorang harus melakukan prosedur dengan benar. Hal ini dikarenakan dahak yang terkontaminasi kuman penyebab penyakit pernapasan bisa menjadi sumber penularan penyakit. Sejumlah penelitian bahkan mengungkapkan bahwa kuman di dalam dahak bisa bertahan hidup hingga berjam-jam atau bahkan hingga dua mingu lebih.

Maka dari itu, seseorang harus memperhatikan cara yang benar ketika melakukan tindakan membuang dahak. Caranya adalah dengan menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau bahu ketika hendak batuk atau bersin, membuang dahak ke dalam tisu, dan segera membuang tisu ke dalam tong sampah. Selain itu, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir juga sangat penting untuk mencegah penularan penyakit.

Jadi, meskipun menelan dahak tidak berbahaya, lebih baik membuang dahak daripada menelannya. Tetapi, perhatikan cara yang benar dalam melakukan tindakan ini agar tidak merugikan orang lain. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan pernapasan.

Labels: Healthy
0 Komentar untuk "Menelan Dahak atau Membuangnya! Bolehkah Secara Medis atau Berbahaya?"

Back To Top